Qiyamulail
Penulis : Muhammad bin Su’ud
Al-‘Uraifi
Penerjemah : Ma’ruf Abdul Jalil
Al-Jemberi
Judul
Terjemahan : Shalat Malam, Tuntunan
dan Hikmahnya
Penerbit : PT Era Adicitra
Intermedia
Kota
Terbit : Solo
Tahun
Terbit : 2011
Jumlah
Halaman : 174 halaman
ISBN : 979-3316-24-1
Shalat adalah tiang utama agama Islam. Ia merupakan amalan yang
bertalian dengan iman yang paling utama serta merupakan sarana yang paling baik
untuk berhubungan dengan Allah Yang Maha Pengasih.
Di era informasi dan globalisasi ini, banyak orang menyibukkan diri
dengan begadang hingga tengah malam atau hampir waktu subuh, diisi dengan
hura-hura, jalan-jalan, kumpul-kumpul, sehingga mereka tidak sempat
melaksanakan salat tahajud atau qiyamulail. Akhirnya mereka mengabaikan
sunah Nabi SAW, yang sangat penting ini. Padahal, ini merupakan warisan mulia
nenek moyang mereka dan para ulama yang saleh.
Oleh sebab itu, penulis antusias sekali menulis sebuah buku yang
membahas tema ini. Melalui ini, penulis, berharap dapat menghidupkan hati yang
telah mati dan menguatkan semangat yang telah lama pudar, sebagaimana yang
disinyalir dalam firman-Nya: “Dan tetaplah memberi peringatan, karena
sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman.”
(Adz-Dzariyat/51:55)
Penulis membagi buku ini menjadi enam bagian yaitu, yang pertama salat
sunah, landasan dan keutamaannya. Landasan salat sunah ini berdasarkan firman
Allah dalam Q.S. Hud/11:14. Di antara sekian banyak dalil yang menerangkan
keutamaan dan besarnya pahala salat sunah ialah sebagai berikut: dari Abu
Hurairah r.a, dia berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya amal
hamba Muslim yang pertama kali dihisab pada hari kiamat ialah shalat” (HR. Ibnu
Majah). Yang kedua, tentang qiyamulail. Anjuran untuk melakukan qiyamulail
di jelaskan oleh Allah dalam firmannya pada surat Al-Isra’ ayat 79. Dan masih
banyak pembahasan perihal qiyamulail, seperti keutamaan, hukum, sifat,
dan sebagainya.. Begitu besarnya pahala bagi orang yang melakukan salat
tahajud, sehingga Allah menyediakan balasan dengan berbagai nikmat yang Allah
sembunyikan untuk mereka hingga tak ada seorang pun yang dapat mengetahuinya. Yang
ketiga, salat witir. Bagian-bagiannya kurang lebih sama seperti pada bab
sebelumnya. Yang keempat, fenomena qiyamulail. Di sini, penulis
menjelaskan antara lain berapa lama Rasulullah berdiri saat melaksanakan salat
qiyamulail, dan kisah sahabat Rasulullah yang berkaitan dengan qiyamulail.
Selanjutnya, bab kelima dan keenam menjelaskan tentang tanya jawab seputar qiyamulail
dan witir.
Menurut saya buku ini bagus. Isinya berkualitas, dan sangat jelas.
Namun, karena banyak riwayat dari zaman Nabi sehingga bahasanya tinggi, dan
harus dicerna terlebih dahulu. Buku ini cocok untuk siapapun yang ingin
mempelajari dan menerapkan qiyamulail, karena semua tentang qiyamulail
lengkap ada di sini.
0 komentar:
Posting Komentar